Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia,
sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu
bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga
Negara Indonesia. Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau
dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan
ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik.
Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan
tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam
segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan
tanda baca.
Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan
sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan
tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan
dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus
diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan
harus mengikuti EYD. Adapun manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis
adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5. Memperoleh kepuasan intelektual.
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Jadi
dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks
ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak
lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
1. Pendahuluan
Bahasa
merupakan kunci untuk membuka wawasan dan pengetahuan. Hanya dengan
bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun
bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum
dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut
mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini
ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa
Indonesia tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah.
Bahasa dipakai sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan
begitu bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi
dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi
ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena kebudayaan.
Manusia
menggunakan bahasa sesuai dengan yang dia ketahui dan yang dirasakan
guna menyampaikan gagasan atau menerima gagasan, pemberitahuan,
keluh-kesah, pernyataan menghormat, bersahabat, atau pernyataan
permusuhan dari orang lain. Siapa dia berkomunikasi dengan siapa,
tentang hal apa, di mana, untuk tujuan apa dengan cara bagaimana. Dengan
demikian, cara orang mengekspresikan gagasan terkait dengan
masalah-masalah di luarnya seperti kesadaran atas status sosial dan
tradisi yang berlaku dan diberlakukan. Lewat bahasa yang diketahui,
gagasan dan pikiran diformulasi menjadi serangkaian konsep kebahasaan.
Konsep bisa berupa kata atau istilah (construct). Kursi misalnya, adalah
kata yang artinya “tempat duduk”. Karena berarti demikian maka kursi
difungsikan untuk diduduki, tidak dipanggul. Kalau dipanggul, pasti ada
penjelasan lain, misalnya dilakukan oleh sejumlah kuli-kasar untuk
dibawa masuk ke rumah, ke mobil cup terbuka. Karena kursi berfungsi
sebagai tempat duduk, maka muncul makna baru dari kata kursi itu,
misalnya kedudukan. Misalnya adanya ungkapan: “Para anggota DPR (mohon
maaf untuk tidak dibaca wakil-wakil rakyat) bersitegang untuk
memperebutkan kursi ketua komisi. Kata “kursi” di sini merupakan kata
lain dari “kedudukan sebagai”. Sedang bersitegang adalah suasana yang
muncul dengan tanda-tanda tertentu, misalnya saat berbicara tangannya
digebrakkan ke meja, atau berbicara sambil merebut mik ketua sidang dsb.
Bahasa
Indonesia dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam
bahasa Indonesia dapat ditempeli dengan bentuk lain, yaitu imbuhan.
Imbuhan mengubah bentuk dan makna bentuk dasar yang dilekati imbuhan itu
.Karena sifat itulah, imbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan kata bahasa Indonesia. Dengan demikian, sudah selayaknyalah,
sebagai pemakainya kita memiliki pengetahuan mengenai ini.Kemampuan
berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk
melakukan kegiatan ilmiah karena bahas merupakan sarana komunikasi
ilmiah pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan
sulit bagi seorang ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada
pihak lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja
menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, dimana kejelasan
kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
1. Karya Tulis Ilmiah
Karya
tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan
bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan
penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan
bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau
akademik hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah
terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah
bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna karena
karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam
bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang
sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar
karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam
situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah
biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit
dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk
mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan
adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang
berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini,
suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi
penerimanya.
Penulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat
fakta atau real yang ditulis dengan menggunakan penulisan yang baik dan
benar serta ditulis menurut metode yang ada.
Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :
Ø Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
Ø Kertas Kerja
Pada
umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas
kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih
mendalam dari makalah.
Ø Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang
memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk
penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).
Ø Skripsi
Merupakan
karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah
di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
1. Langsung (observasi lapangan)
2. Skripsi
3. Tidak langsung (studi kepustakaan)
Ø Tesis
Karya
ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan
peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
Ø Disertasi
Karya
tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan
fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam
menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang
sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan
bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu
makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian,
ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang
sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan
kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum
Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa
Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan
hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap
kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikasi secara ilmiah
Dikutip dari sumber : http://tiasek4.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar