1. Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani adalah Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan S1 pada tahun 1986, beliau
melanjutkan pendidikannya di University of Illionis Urbana Champaign, USA dan
mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics pada tahun 1990.
Kemudian berlanjut mendapatkan gelar Ph.D.of Economics di Universitas yang sama
pada tahun 1992.
Sri Mulyani dilahirkan pada tanggal
26 Agustus 1962 di Bandar Lampung. Namanya melambung saat menjabat sebagai
menteri Keuangan Indonesia ke 26. Namanya juga sempat dikaitkan dengan kasus
Bank Century, namun entahlah benar atau salah, yang pasti jika memang beliau
bukanlah orang yang memiliki integritas tinggi tentu tidak diangkat oleh Bank
Dunia menjadi direktur pelaksana.
Selain hal diatas, Sri Mulyani juga
dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik se Asia pada tahun 2006. Hal ini
disampaikan oleh Emerging Markets pada tanggal 18 September 2006 di acara
sidang tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Sebelum menjadi menteri keuangan,
Sri Mulyani juga menjabat sebagai menteri yaitu menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Berikut ini adalah Biodata Sri
Mulyani Indrawati
Nama : Sri Mulyani Indrawati
Nama Panggilan : Sri Mulyani
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung
Karang - Bandar Lampung, 26 Agustus 1962
Almamater : Universitas Indonesia ,
University Of Illionis Urbana Champaign, USA
Agama : Islam
Pendidikan :
S1, Sarjana Ekkonomi di Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia (1981-1986)
Master of Science of Policy Economics di
University of Illionis Urbana Champaign, USA (1988-1990)
Ph.D.of Economics di University of Illionis
Urbana Champaign, USA (1990-1992)
Spesialisasi Penelitian :
Ekonomi Moneter dan Perbankan
Ekonomi Tenaga Kerja
Pengalaman Kerja :
•
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang
•
Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen
Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999.
•
Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 –
2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia,
15 Mei 1999 – Sekarang
•
Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen
Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang.
•
Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan
Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 - Sekarang
•
Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998 –
Sekarang
•
Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP.
95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute
Pertanian Bogor, Juni 1998
•
Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan
Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 – 2000
•
Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-Maret 1999
•
Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995 – Juni 1998
•
Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 – Mei 1995
•
Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekarang
•
Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen
Universitas Indonesia, 1986 – Sekarang
•
Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
•
Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN,
1995
•
Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara
Kependudukan, BKKBN, Mei – Desember 1995
•
Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 – 1995
•
Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992
•
Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985 – 1986
2. Andy F. Noya
Beliau dilahirkan di Surabaya Jawa Timur
pada tanggal 6 November 1960. Befrofesi sebagai wartawan dan presenter televisi
terkenal. Dan beliau sangat dikenal dengan begitu familiar dikalangan
masyarakat Indonesia dengan acara nya Kick Andy.
Pendidikan
Andi
merupakan seorang lelaki yang berpendidikan normal layaknya orang Indonesia
biasa mengenyam pendidikan. Anda tidak sekolah di luar negeri, semua
pendidikannya ditempuhnya di Sekolah yang ada di Indonesia.
Berikut
pendidikan yang ditempuh Andi sejak SD hingga sekolah tinggi :
1. Masuk
Sekolah Dasar di Sang Timur, Malang (1973)
2. Masuk
ke Sekolah Teknik Negeri Jayapura (1976)
3. Pindah
dan lanjut berpendidikan di STM Negeri 6, Jakarta (1980)
4.
Mencoba belajar Jurnalistik di Diploma 3 (D-3) Sekolah Tinggi Publisistik
(STP), Jakarta (1985)
Satu hal
yang unik dari jenjang pendidikan yang ditempuh pak Andi ini adalah ketika dia
lulus dari STM Negeri 6, Andi bercita-cita ingin bersekolah di Sekolah Tinggi
Publisistik (STP) sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Tentu
jurusan dan latarbelakang pendidikannya tidak nyambung, mungkin kalau dari SMA
masih bisa lah, tapi ini dari STM tentu sekali ditolak oleh kampus tersebut.
Namun
karena memang tekad nya sudah bulat ingin bersekolah disana, Andi seolah tidak
kehabisa akal, andi pun menjumpai Rektor kampus yakni Bapak Ali Mochtar Hoeta,
dan memohon kepada beliau untuk
Perjalanan Karir Andi Flores
Noya
Di bawah
ini adalah sejumlah perjalanan karir yang ditempuh oleh Bapak Andi Flores Noya.
Beliau memulai perjalanannya benar - benar dari awal karir yang bisa dikatakan
karir pemula, tidak langsung jadi Expert seperti sekarang ini.
Pada
tahun 1985 hingga 1986 Andi bekerja sebagai Reporter di Apa & Siapa majalah
Tempo, pekerjaan ini merupakan pekerjaan pertamanya memulai menerapkan ilmu yang
dipelajari di kampus. Kemudian di tahun 1986 hingga 1987, Andi bekerja di
Majalah Swa Sembada setelah periode tersebut lanjut lagi menjadi reporter
harian di Bisnis Indonesia dan jadi asisten redaktur harian bisnis Indonesia
hingga tahun 1988.
Kemudian
karirnya berkembang menjadi Koordinator reportase harian Bisnis Indonesia
tepatnya mulai tahun 1987 hingga 1988. Pak Andi pun berhasil menjadi Redaktur
harian di Bisnis Indonesia dan Redaktur di Majalah Matra.
Tentu
perjalanan karir tersebut bukan perjalanan karir biasa, penuh dengan tantangan
dan hambatan. Namun dia berusaha keras dan tetap menyukai bidang jurnalistik
yang memang sudah digemarinya sedari dulu.
3. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (80 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.
Karir di Industri
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Kembali ke Indonesia
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia danmelepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air. Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :
“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)
Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.
Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.
Habibie menjadi RI-1
Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicerdi perusahaan high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur.
Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana.
Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.
Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 12-14 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi).
Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.
Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.
Catatan-Catatan Istimewa BJ Habibie
Habibie Bertemu Soeharto
“Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja“, lanjut Pak Harto menolak bertemu dengan Habibie pada pembicaraan via telepon pada 9 Juni 1998.(Habibie : Detik-Detik yang Menentukan. Halaman 293)
Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa?
Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.
Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah ‘seorang guru’ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.
Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:
- Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis
- Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
- Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT)
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.
Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang ‘menyakitkan’ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto ‘gerah’ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa, BJ Habibie memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas’ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan.
Habibie : Bapak Teknologi Indonesia*
Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.
Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.
Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.
Berikut ini merupakan tokoh yang sukses berwirausaha
1. Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti merupakan
seorang Menteri Kelautan & Perikanan yang ditunjuk oleh Presiden ke 7
Indonesia Joko Widodo dalam Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha
sekaligus pemilik & Presdir dari PT ASI Pudjiastuti Marine Product,
eksportir dari hasil-hasil perikanan & PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan
Susi Air dari Jawa Barat. Dan hingga awal tahun 2012, Susi Air telah
mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai jenis atau tipe seperti 32 Cessna
Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter & 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air juga
mempekerjakan 180 pilot, dan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Pada tahun
2012 Susi Air berhasil menerima pendapatan Rp300 miliar & melayani 200
penerbangan perintis.
Profil Susi
Pudjiastuti
- Nama : Susi Pudjiastuti
- Tanggal Lahir : 15 Januari 1965
- Tempat Lahir : Pangandaran, Jawa Barat
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Profesi : Pengusaha dan Menteri Kelautan
& Perikanan (2014-2019)
- Anak : Panji Hilmansyah, Nadin Pascale
& Alvy Xavier
- Akun Facebook : PudjiastutiSusi
- Akun Twitter : @susipudjiastuti
Biografi Susi Pudjiastuti
Susi
Pudjiastuti lahir di Pangandara, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965. Ia merupakan
Putri dari pasangan Haji Ahmad Karlan & Hajjah Suwuh Lasminah, dan keduanya
berasal dari Jawa Tengah, dan sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Keluarga Susi sendiri memiliki usaha ternak, yang memperjual belikan ratusan
ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya
merupakan Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya. Setelah ia
mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, ia melanjutkan pendidikannya ke SMA
Negeri 1 Yogyakarta, namun ia berhenti di kelas 2 karena ia dikeluarkan dari
sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Setelah putus
sekolah, ia lantas menjual perhiasannya & berhasil mengumpulkan modal
Rp.750.000 untuk ia gunakan menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun
1983. Bisnisnya pun berkembang hingga pada tahun 1996, ia berhasil mendirikan
sebuah pabrik pengolahan ikan yaitu PT ASI Pudjiastuti Marine Product, dengan
produk unggulannya berupa lobster yang ia beri merek “Susi Brand.” Bisnisnya
dalam pengolahan ikan pun semakin meluas di pasaran hingga ke Asia &
Amerika. Karena hal ini, susi pun akhirnya memerlukan sarana transportasi udara
yang dapat dengan cepat membawa produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar
ke tempat yang lebih jauh.
Dan pada tahun
2004, Susi akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20
miliar, dengan menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation
yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki tersebut
digunakannya untuk mengangkut lobster & ikan segar tangkapan nelayan
diberbagai pantai di wilayah Indonesia ke pasar Jakarta & Jepang. Call sign
yang digunakan Cessna tersebut ialah Susi Air.
Dan secara resmi tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2014, Susi
Pudjiastuti pun ditunjuk sebagai Menteri Kelautan & Perikanan dalam Kabinet
Kerja Joko Widodo & Jusuf Kalla.
Susi pun melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air &
beberapa posisi lainnya, termasuk sebagai Presiden Direktur di PT. ASI Pudjiastuti
yang bergerak pada bidang perikanan, serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang
bergerak pada bidang penerbangan untuk menghindari terjadinya konflik
kepentingan antara dirinya sebagai menteri & sebagai pemimpin bisnis.
Adapun alasan lain Susi dengan melepas semua jabatannya ialah agar ia dapat
bekerja maksimal dalam menjalankan amanah dalam pemerintahan,dan khususnya di
bidang kelautan & perikanan.
Namun pada saat
pelantikan, Susi menuai kontroversi karena ia kedapatan sedang menghisap
sebatang rokok & memiliki tato ditubuhnya, sesuatu yang sangat tidak lazim
dimiliki oleh seorang menteri di Indonesia. Atas tindakannya tersebut, Susi
mendapatkan pujian maupum kritikan di media sosial.
2. Reza Nurhilman
Reza Nurhilman, lahir di kota Cimahi pada tanggal 29 September 1987.
Merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang hanya dibesarkan oleh seorang
ibu. Si bungsu ini berasal dari keluarga yang kurang harmonis atau bercerai.
Karena keadaan itu, beliau sempat terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti
mabuk dan tawuran.
Pria yang biasa dipanggil AXL ini merupakan sosok pengusaha muda
Indonesia yang sukses. Kerja keras dan inovasinya yang sangat luar biasa ini
menjadikan produknya menjadi sangat fenomenal dan heboh di Indonesia. Pasar
marketing yang dibidikpun unik dan inovatif, sangatlah mengikuti perkembangan
jaman yang memanfaatkan jejaring sosial twitter untuk media informasi
keberadaan produknya. “Maicih” atau keripik setan yang saat ini menjadi icon
kota Bandung dirintis oleh Reza sebagai presiden maicih pada tahun 2010.
Pada mulanya, Reza mendapatkan sebuah resep keripik lada enak dari
seorang emak-emak yang sering menggunakan Icih (ciput).Nama aslinya bukan Mak
Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Menurut Axl, Emak tersebut tidak
menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat
acara-acara tertentu saja. Dengan bekerja sama dengan produsen keripik pedas di
kota Cimahi yaitu ibu Ade, Reza memulai usaha keripik pedas Maicih dengan modal
awal 15 juta dan produksi 50 bungkus per hari. Varian awalnya hanya keripik dan
gurilem yang diproduksi dari level 1 sampai dengan level 5 dan dipasarkan
dengan cara berkeliling dan memanfaatkan akun sosial media secaraword of
mouthdengan hashtag #maicih.
Pada awal tahun 2011, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi
dengan nama CV. 29 Synergi. Perusahaan ini kemuddian meraih kesuksesan dan
mulai dikenal masyarakat dengan merek dagang ‘Maicih’ pada Februari 2011
dan Kemudian PT. Maicih Inti Sinergi memisahkan diri dari produsen awal dan
memiliki pabrik sendiri setelah permintaan semakin meningkat yang resmi
didirikan pada tahun 2011 dengan Reza Nurhilman sebagai Komisaris. Adapun
susunan manajerial PT. Maicih Inti Sinergi yang sangat unik adalah:
Presiden, Menteri Pangan, menteri Perhubungan, Menteri SDM, dua Menteri
Menkominfo, dan Menteri Keuangan. Sedangkan total jenderal yang ada saat ini
adalah sebanyak 144 orang, terbagi menjadi 4 kategori jenderal, yaitu: Jenderal
Sepuh, Jenderal Batch 1, Jenderal Batch 2, dan Jenderal Batch 3.Untuk
menghindari pemalsuan produk, Logo ‘Maicih’ mulai dipatenkan hak ciptanya.
Produk Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi adalah : Keripik pedas level 3,
keripik pedas level 5, keripik pedas level 10, baso goreng (basreng), gurilem,
seblak pedas original, dan seblak keju pedas.
Produk Maicih dari PT. Maicih
Inti Sinergi yang resmi hanya bisa didapatkan di Jendral dan Tim Jendral yang
tercantum di twitter @infomaicih. Selain keunikan dari susunan
manajerialnya, strategi pemasarannya pun juga unik. Maicih dijual dengan cara
yang berbeda dengan produk-produk lainnya. Reza Axl memanfaatkan media twitter
dan Facebook untuk memasarkan maicih. Dia tidak membuka toko seperti layaknya
kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai
informasi lokasi dimana para Jenderal ( agen ) maicih mangkal menjajakan
dagangannya. Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan
tiap harinya melalui situs microblogging Twitter @InfoMaicih yang akan memberi
kabar di mana produk Maicih bisa didapatkan Para Jenderal akan menjual
produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor atau tempat
keramaian lainnya.
Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di
jagat twitter. Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih karena kicauan
pengguna Twitter yang sudah merasakan kripik setan Maicih.Yang membuat
pemasaran produk ini berbeda dengan produk produk lainnya yaitu Twitter Ma Icih
. Hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, Maicih, merek keripik
pedas asal Bandung, berhasil menaklukkan hati para Icihers. Bahkan, tak sedikit
dari mereka yang ingin naik kelas menjadi “Jendral” Maicih. Efeknya, baru satu
setengah tahun, omzet Maicih menembus Rp 7 miliar per bulan.
Yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau istilah yang
dilemparkan manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para calon konsumen
dan pelanggannya melalui Twitter. Ada “Emak” (nenek) untuk pembuat keripik
Maicih dan “Cucu” untuk konsumennya. Kemudian, ada “Jendral” untuk
reseller-nya, “Icihers” sebutan gaul penggemar Maicih, “Republik Maicih” untuk
manajemen, hingga istilah “tericih-icih” untuk menggambarkan ketagihan
akan pedasnya Maicih. Pencapaian Maicih saat ini adalah telah membuat varian
produk keripik pedas hingga level 10, permintaan konsumen sangat tinggi dengan
kapasitas produksi sampai saat ini mencapai 2000 bungkus per hari dan
pemasaran yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dalam sebulan omzet yang
dikantongi bisa mencapai Rp 800 juta sampai Rp 900 juta.
Di mana sehari saja, bisa mencapai keuntungan Rp 30 juta. Saat ini
selain terus membangun PT. Maicih Inti Sinergi dengan ekspansi usaha ke bidang
properti (Maicih Property), Reza pun membentuk AXLent Academy dengan tetap
menjalankan Icihers Magazine, dan terakhir adalah penerbitan buku Revolusi
Pedas yang dilaunching di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jakarta pada tanggal
29 Juni 2012 yang lalu. Karena pencapaiannya itu, berbagai penghargaan telah
Reza dapatkan dari berbagai institusi. Hingga sekarang, Reza sibuk memberikan
pelatihan-pelatihan untuk menginspirasi anak-anak muda dan mencetak
jutawan-jutawan baru dalam meraih impian demi orang-orang yang dikasihi dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, Reza pun kerap tampil sebagai pembicara di berbagai kampus
di Jakarta dan Jawa Barat, menjadi wakil dari budaya lokal dalam acara-acara
tertentu. Reza juga belasan kali diliput atau jadi pembicara di media cetak
(majalah dan koran) maupun elektronik di sejumlah tv dan radio di tanah air.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Reza adalah terletak pada
bagaimana cara dia berpikir “out of the box”. Hal ini ternyata ampuh
dilakukannya terbukti dengan usaha yang dia jalani sekarang sangat menjadi
bahan perbincangan di kalangan anak muda. Reza sukses karena berkat ketekunan
dan keyakinannya mengenai bisnis yang dia jalankan. Jiwa wirausaha yang tidak
hanya menciptakan kesejahteraan bagi dirinya tapi juga lingkungan sekitarnya,
dijalankan oleh Reza dan Republik Maicih yakni bekerja sama dengan warga setempat
di sebuah kampong di Bandung, Jawa Barat untuk memproduksi Maicih. Hasilnya,
warga merasakan perubahan yang signifikan dan taraf hidup yang lebih baik.
3. Andrew Darwis
Nama Lengkap : Andrew Darwis
Alias : No Alias
Profesi : Pengusaha
Agama : Katolik
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Jumat, 20 Juli 1979
Zodiac : Cancer
Warga Negara : Indonesia
Andrew Darwis, adalah pendiri dan pengembang situs Kaskus. Dia mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Ide awal pendirian kaskus datang semasa ia bersekolah di Amerika Serikat. Saat itu, pria pendiam ini memang menimba ilmu di Art Institute of Seattle, dengan mengambil spesialisasi bidang multimedia & web design.
Ketika itu ia
ditugaskan dosennya untuk membuat program dari free software, dari situ
kemudian muncul ide membuat website dengan nama Kaskus. Nama kaskus yang ia
pilih berasal dari singkatan kasak kusuk. Awalnya, situs ini ia tujukan sebagai
wadah untuk warga Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk bercengkerama.
Andrew dan dua rekannya membuat portal berisi berita dan informasi tentang
Indonesia. Langkah ini untuk sebagai penawar rasa rindu akan tanah tanah air.
Pada awal mula pendiriannya, pertumbuhan kaskus bisa dibilang sangat lambat. Kesulitan terbesar dalam pengembanan kaskus saat itu ialah menggaet pengguna internet untuk bergabung. Andrew menuturkan, bahwa dalam satu minggu saja mereka hanya mampu mengundang paling banyak tiga orang. Kondisi itu bertahan selama mereka sekolah dan bekerja di AS. Melihat kondisi tersebut, pria yang akrab dipanggil mimin (plesetan dari kata admin) oleh user kaskus ini sempat tak yakin, kalau kaskus dapat dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan.
Pada awal mula pendiriannya, pertumbuhan kaskus bisa dibilang sangat lambat. Kesulitan terbesar dalam pengembanan kaskus saat itu ialah menggaet pengguna internet untuk bergabung. Andrew menuturkan, bahwa dalam satu minggu saja mereka hanya mampu mengundang paling banyak tiga orang. Kondisi itu bertahan selama mereka sekolah dan bekerja di AS. Melihat kondisi tersebut, pria yang akrab dipanggil mimin (plesetan dari kata admin) oleh user kaskus ini sempat tak yakin, kalau kaskus dapat dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan.
Namun seorang kawan,
Ken Dean Lawadinata berhasil meyakinkan Andrew untuk berjuang membesarkan
Kaskus. Akhirnya, pemuda yang pernah bekerja di situs internasional lyrics.com
ini pun setuju dan memusatkan konsentrasinya pada situs yang didirikannya tahun
1999 bersama rekannya, Budi dan Ronald.
Perjalanan Andrew merintis kaskus tidak berjalan mulus begitu saja. Server yang dimiliki kaskus waktu itu sering down. Karena tidak memiliki cukup karyawan, Andrew harus turun tangan sendiri memperbaikinya.
Selain itu, Pria yang
sempat mengenyam bangku Universitas Bina Nusantara selama satu tahun ini, harus
bersusah payah membangun image kaskus yang sempat lekat dengan pornografi. Ya,
sebelum disahkannya UU ITE yang membatasi peredaran materi pornografi, kaskus
sering dijadikan ajang tukar konten cabul oleh penggunanya. Mereka membagi
kegemerannya tersebut dalam satu sub forum khusus bernama BB 17 (buka-bukaan 17
tahun). Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Andrew dan tim kaskus
sepakat untuk berubah dan menampilkan kelebihan lain dari kaskus sebagai situs
yang bermanfaat.Perjalanan Andrew merintis kaskus tidak berjalan mulus begitu saja. Server yang dimiliki kaskus waktu itu sering down. Karena tidak memiliki cukup karyawan, Andrew harus turun tangan sendiri memperbaikinya.
Menurut Andrew, situsnya tersebut saat ini memiliki forum andalan yang paling diminati, yaitu the lounge dan FJB (Forum Jual Beli). Sesuai namanya, The Lounge diperuntukkan sebagai ajang bersantai dan bertukar informasi sesama pengguna. Sedangkan di FJB, pengguna bisa berbisnis dan menawarkan barang dagangan mereka kepada pengguna lainnya. Selain kedua sub forum di atas, kaskus mempunyai lebih dari 50 sub forum lainnya. Intensnya komunikasi yang dibangun para member kaskus membuat mereka banyak memunculkan istilah yang berlaku di antara mereka, seperti cendol, pertamax, maho, jebakan betmen, newbie dan banyak lagi. Tak jarang, istilah tersebut merambah ke dunia nyata dan menjadi tren di kalangan anak muda.
Saat ini, kaskus menjadi salah satu situs terbesar di Indonesia. Situs pemeringkat Alexa.com mencatat kaskus berada di peringkat 11 situs yang paling banyak diakses di Indonesia. Sedangkan di level internasional, kaskus masuk jajaran 352 besar dunia. Berbagai macam penghargaan telah diraih situs yang berada di bawah bendera PT Darta Media Indonesia ini. Sebut saja misalnya, The best Indonesian Communities versi Alexa.com dan Wikipedia (2005, 2006), Oleh Microsoft : KASKUS Web Site that recognized as Indonesia Inovative Top Web Site (2008), Oleh Indosat : KASKUS - The Online Inspiring Award (2009), Oleh Presiden RI : KASKUS - The Big Place Market (2012).
Eksistensi kaskus adalah sebuah fenomena masa kini. Dengan menyediakan ruang kebebasan untuk berekspresi, kesetaraan dalam berpendapat, efisiensi dalam berbisnis, dan keluasan cakrawala pengetahuan, membuat keberadaan Kaskus dianggap sebagai manifestasi dari gaya hidup modern.
Karakter dari Tokoh-tokoh diatas
Sri Mulyani Indrawati, menurut saya beliau adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya dan memiliki integritas yang tinggi. Walaupun namanya sempat dikaitkan dengan Kasus Bank Century pada 2010 lalu, beliau tetap merupakan sosok yang mampu mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi direktur pelaksana Bank Dunia.
Andy Flores Noya, menurut saya beliau adalah sosok yang dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang sedang menekuni pekerjaanya, meskipun banyak tantangan, beliau mampu menjadi salah satu jurnals ternama di Indonesia karena kecintaannya dalam bidang tersebut.
Bacharuddin Jusuf Habibie, dalam bidang teknologi, kompetensi beliau tak dapat diragukan lagi. Berkat kerja keras beliau pula dirinya mampu menjadi seorang cendikiawan yang sangat dihormati di negara tempatnya bekerja, Jerman.
Susi Pudjiastuti, menurut saya beliau merupakan sosok yang sangat inspiratif. Walaubeliau sempat DO dari sekolahnya, beliau mampu melanjutkan hidupnya dengan usahanya yang beregerak pada bidang kelautan.
Reza Nurhilmman, dibalik masa lalunya yang bisa dibilang kelam, dia mampu menjadi seorang pengusaha muda yang mampu menghasilkan sebuah produk yang inovatif, yakni sebuah keripik pedas dengan tingkat kepedasan tertentu.
Andrew Darwis, salah satu anak muda yang mampu membuat sebuah
startup menjadi bisnis yang ditekuninya yaitu Kaskus. Karakter yang dimiliki
oleh beliau adalah yaitu beliau tidak menyerah terhadap keadaan, mampu melihat
keadaan pasar, mau belajar, dan tak pantang menyerah
Berdasarkan karakter tokoh-tokoh diatas, penulis lebih memilih campuran antara Andy F Noya dan Susi Pudjiastuti. Keduanya sangat hebat dalam bidang mereka masing-masing. Karakter Andy yang menekuni pekerjaannya karena kecintaanya dalam dunia jurnalistik. Sedangkan karakter Susi yang tegas, dan tidak peduli jika ada orang-orang yang mencibirnya. Dengan kedua karakter tersebut, penulis ingin mencontoh kepribadian mereka.
http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrew-darwis/
1 komentar:
nice blog.
kunjungi ittelkom-sby.ac.id
Posting Komentar