1. Definisi
dan penjelasan teknik masing-masing nemtuk pemasaran
a.
Waralaba/franchising
Waralaba jika dalam bahasa
Inggris disebut franchising & dalam bahasa Perancis
disebut franchise artinya ialah hak atau kebebasan,
merupakan hak-hak menjual suatu produk, jasa, atau layanan. Jika di Indonesia
sendiri waralaba adalah
sebuah perikatan dimana salah satu pihak diberi hak untuk menggunakan atau
memanfaatkan karakter dari sebuah usaha milik pihak lain dengan membayar
imbalan kepada pihak yang menjadi pemberi hak. Intinya waralaba adalah
penjualan sebuah paket usaha komprehensif dan siap pakai yang didalamnya
mencakup merek dagang, material hingga pengolaan manajemennya.
Menurut Asosiasi Franchise
Indonesia yang dimaksud dengan waralaba adalah suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
dimana sang pemilik merek memberikan haknya kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan nama, merek,
sistem, prosedur, manajemen dan cara-cara yang sudah ditentukan sebelumnya
dalam jangka waktu dan meliputi area tertentu.
Sumber : https://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/pengertian-waralaba-menurut-para-ahli-lengkap.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
b.
Pemasaran langsung
Menurut
Kotler (2007:320) “Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi suatu tanggapan atau transaksi
terukur pada lokasi mana pun”.
Definisi
lain dari pemasaran langsung menurut Belch dan Belch yang dikutip oleh Kennedy
(2006:26):“Direct marketing is a system of marketing by which organization
communicate directly with the target consumer to generate a response or
transaction”.
Sedangkan
menurut Saladin (2004:191) mengemukakan bahwa “Pemasaran langsung adalah suatu
sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih guna mendapatkan
respons dan/ atau transaksi yang bisa diukur disuatu lokasi.”
Pemasaran
langsung atau Direct Marketing adalah metode penjualan dimana pengiklan atau
penjual mendekati pelanggan potensial secara langsung dengan produk atau jasa
yang ditawarkan. Contoh dari pemasaran langsung ialah penjualan lewat telepon,
email diminta atau tidak diminta, dan katalog mail, leaflet, iklan outdoor,
brosur dan kupon.
Sumber : http://zndrapromotion.blogspot.co.id/2011/06/pemasaran-langsung-direct-marketing.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
http://www.drpojokan.com/2010/05/pemasaran-langsung-direct-marketing.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
http://muhammaddwimulia.blogspot.co.id/2013/05/pemasaran-langsung.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
c. Multi
Level Marketing
Menurut
Royan (2002) MLM atau Multi Level Marketing dikenal juga sebagai network
marketing merupakan salah satu metode pemasaran wirausaha dengan memanfaatkan
sistem jaringan (network). Yusuf (dalam Rozi, 2003) berpendapat bahwa,
dikatakan network marketing karena merupakan sebuah jaringan kerja pemasaran
yang di dalamnya terdapat sejumlah orang yang melakukan proses pemasaran
produk/jasa.
Secara
umum menurut Sabiq (2005) MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang
berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level
(tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan
Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline.
Dan inti dari bisnis MLM ini adalah digerakkan dengan jaringan, baik yang
sifatnya vertikal atas bawah maupun horizontal kiri-kanan atau pun bisa juga
gabungan antara keduanya.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa MLM adalah suatu bisnis atau usaha yang
mengutamakan jaringan dari sejumlah orang dalam bentuk tingkatan-tingkatan atau
level yang bertujuan untuk memasarkan barang/jasa.
Dalam
konteks umum sistem bisnis MLM dilakukan dengan cara menjaring calon nasabah
yang sekaligus berfungsi sebagai konsumen dan member (anggota) dari perusahaan
yang melakukan praktek MLM. Adapun Sabiq (2005) menjelaskan secara terperinci
bisnis MLM dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mula-mula
pihak perusahaan berusaha menjaring konsumen untuk menjadi member, dengan cara
mengharuskan calon konsumen membeli paket produkperusahaan dengan harga
tertentu.
2. Dengan
membeli paket produk perusahaan tersebut, pihak pembeli diberi satu formulir
keanggotaan (member) dari perusahaan.
3. Sesudah
menjadi member maka tugas berikutnya adalah mencari member-member baru dengan
cara seperti diatas, yakni membeli produk perusahaan dan mengisi formulir
keanggotaan.
4. Para
member baru juga bertugas mencari calon member-member baru lagi dengan cara
seperti diatas yakni membeli produk perusahaan dan mengisi formulir
keanggotaan.
5. Jika
member mampu menjaring member-member yang banyak, maka ia akan mendapat bonus
dari perusahaan. Semakin banyak member yang dapat dijaring, maka semakin banyak
pula bonus yang didapatkan karena perusahaan merasa diuntungkan oleh banyaknya
member yang sekaligus menjadi konsumen paket produk perusahaan.
6. Dengan
adanya para member baru yang sekaligus menjadi konsumen tetap produk
perusahaan, maka member yang berada pada level pertama, kedua
dan seterusnya akan selalu mendapatkan bonus secara
estafet dari perusahaan, karena perusahaan sangat diuntungkan dengan adanya
member-member baru tersebut.
Sumber : http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-mlm-definisi-multi-level.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
2. Keunggulan
dan kelemahan masing-masing bentuk pemasaran:
a.
Waralaba/franchising
Keuntungan memasuki pasar internasional dengan bisnis
franchising, adalah :
- Pengalaman
dan factor sukses
- Bantuan
keuangan dari franchising
- Brand
nama dan reputasi
- Bisnis
sudah terbangun
- Terdapat
standar mutu
- Biaya
produksi rendah
- Kesiapan
manajemen
- Bantuan
manajeman dan teknik
- Profit
lebih tinggi
- Perlindungan
wilayah
- Memperoleh
manfaat market research dan product development
- Resiko
gagal relatif kecil
- Franchisor
memberikan banyak bantuan, kepada franchise
Kerugian Franchising:
- Program
latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
- Franchisor
hanya sedikit memberikan kebebasan
- Biaya
waralaba yang cenderung sangat besar
Sumber : https://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/pengertian-waralaba-menurut-para-ahli-lengkap.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
b. Pemasaran Langsung
Keunggulan antara lain:
·
Perusahaan dapat mengirimkan pesan
khusus yang melibatkan konsumen dengan mencerminkan minat dan perilaku khusus
mereka
·
Web menawarkan keunggulan penempatan
kontekstual dan membeli iklan di situs yang berhubungan dengan penawaran
pemasar
Kelemahan antara lain:
·
Pengiklan kehilangan kendali atas apa
yang ingin dilakukan konsumen dengan pesan online dan kegiatan
mereka.
Sumber
: http://rizkiwirvan.blogspot.co.id/2014/09/pemasaran-langsung.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
c.
Multi
Level Marketing
Kelebihan Bisnis
MLM
Tidak semua bisnis itu sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk. Setiap bisnis selalu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bisnis MLM juga tidak berbeda. Ada berbagai manfaat yang bisa dinikmati anggota MLM jika mereka bergabung dalam bisinis ini.
1. Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.
2. Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
3. Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.
4. Anggota MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.
Tidak semua bisnis itu sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk. Setiap bisnis selalu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bisnis MLM juga tidak berbeda. Ada berbagai manfaat yang bisa dinikmati anggota MLM jika mereka bergabung dalam bisinis ini.
1. Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.
2. Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
3. Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.
4. Anggota MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.
Kekurangan
Bisnis MLM
Bisnis MLM tidak selalu menarik bagi semua orang. Banyak sekali orang yang merasa tertipu dengan sistem bisnis semacam ini. Bahkan, ada juga orang yang mengganggap bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis MLM adalah penipu. Kenapa mereka bisa berpendapat seperti itu? Inilah alasannya.
1. Produk MLM Mahal
Pernahkah Anda membandingkan produk yang ditawarkan MLM tertentu dengan produk yang dijual bebas di pasaran. Harganya tentu berbeda jauh. Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya dipertanyakan.
2. Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.
3. MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.
4. MLM Tidak Bertahan Lama
Berapa lama Anda bisa bertahan menjadi anggota MLM? Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.
5. MLM Mempunyai Citra Buruk
Silahkan Anda buktikan pernyataan ini sendiri. Tanyalah teman atau rekan kerja mengenai bisnis MLM. Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.
6. MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.
7. MLM Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.
8. Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa
Pernahkah Anda "diprospek" oleh seorang anggota MLM? Penulis pernah mengalami sendiri kejadian ini. Pertama, penulis diajak datang ke rumah pebisnis MLM tersebut. Sebenarnya, penulis tidak menyadari dirinya akan diprospek untuk masuk dalam bisnis MLM ini. Sesampainya di rumah anggota tersebut, penulis menerima berbagai penjelasan dan manfaat yang bisa diperoleh jika bergabung ke dalam bisnis MLM. Namun, penulis tidak tertarik untuk bergabung dan orang tersebut masih terus memaksa. Kisah lain juga dialami seorang teman. Dia ditawari untuk mengikuti bisnis MLM. Meskipun MLM tersebut hanya meminta uang pendaftaran, teman penulis tetap menolak. Akibatnya, hubungan mereka menjadi tidak harmonis lagi setelah penolakan tersebut.
Bisnis MLM tidak selalu menarik bagi semua orang. Banyak sekali orang yang merasa tertipu dengan sistem bisnis semacam ini. Bahkan, ada juga orang yang mengganggap bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis MLM adalah penipu. Kenapa mereka bisa berpendapat seperti itu? Inilah alasannya.
1. Produk MLM Mahal
Pernahkah Anda membandingkan produk yang ditawarkan MLM tertentu dengan produk yang dijual bebas di pasaran. Harganya tentu berbeda jauh. Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya dipertanyakan.
2. Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.
3. MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.
4. MLM Tidak Bertahan Lama
Berapa lama Anda bisa bertahan menjadi anggota MLM? Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.
5. MLM Mempunyai Citra Buruk
Silahkan Anda buktikan pernyataan ini sendiri. Tanyalah teman atau rekan kerja mengenai bisnis MLM. Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.
6. MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.
7. MLM Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.
8. Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa
Pernahkah Anda "diprospek" oleh seorang anggota MLM? Penulis pernah mengalami sendiri kejadian ini. Pertama, penulis diajak datang ke rumah pebisnis MLM tersebut. Sebenarnya, penulis tidak menyadari dirinya akan diprospek untuk masuk dalam bisnis MLM ini. Sesampainya di rumah anggota tersebut, penulis menerima berbagai penjelasan dan manfaat yang bisa diperoleh jika bergabung ke dalam bisnis MLM. Namun, penulis tidak tertarik untuk bergabung dan orang tersebut masih terus memaksa. Kisah lain juga dialami seorang teman. Dia ditawari untuk mengikuti bisnis MLM. Meskipun MLM tersebut hanya meminta uang pendaftaran, teman penulis tetap menolak. Akibatnya, hubungan mereka menjadi tidak harmonis lagi setelah penolakan tersebut.
Sumber : http://caradaninfo3.blogspot.co.id/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-mlm.html.
Diakses pada tanggal 7 November 2016.
3.
Contoh-contoh usaha barang dan jasa yang
sukses dari masing-masing bentuk pemasaran
a. Waralaba/franchise
Kisah sukses setiap bisnis memang selalu
menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat yang juga ingin mendapatkan
peruntungan di dunia bisnis.
Salah satu kisah sukses yang juga pantas
menjadi inspirasi adalah kisah sukses Es Teler 77. Penjual es yang satu ini
memang telah berhasil menunjukkan keberhasilannya dalam menjajakan es nya.
Meskipun hanya penjual es, tapi bisnis yang satu ini telah membuktikan bahwa
apapun jenis produk yang dijual bisa memberikan hasil yang sangat luar biasa
asalkan didukung dengan sistem marketing yang bagus.
Es Teler 77 merupakan salah satu cermin
usaha sukses yang menggunakan sistem franchise. Dengan sistem frenchise ini,
bisnis Es Teller ini telah mampu merambah hingga ke luar negeri seperti
Malaysia, Singapura, Australia, dan masih ada beberapa Negara lainnya.
Perjalanan sukses Es Teler ini
pastinya juga tidak bisa diraih begitu saja, perlu perjuangan dan tekat yang
besar hingga akhirnya Es Teler 77 bisa berhasil seperti sekarang.
Si pemilik Es Teler ini mengaku bahwa
kisah sukses Es Teler 77 ini bermula ketika dia terinspirasi dari ibu mertuanya
yang berhasil mendapatkan juara ketika mengikuti lomba membuat Es Teller.
Dengan niat yang kuat dan kerja keras,
Hoo Tjio si pemilik Es Teller 77 ini kini telah berhasil mengembangkan usahanya
melalui sistem franchise hingga ke manca Negara. Dengan terus mempertahankan
kualitas produk maka Es Teller ini telah diakui sebagai Es Teller yang banyak
digemari oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Lantas apa sebenarnya kunci keberhasilan
Es Teller 77 ? Pertanyaan ini mungkin sangat menggelitik pikiran anda ketika
anda juga tertarik untuk mengembangkan suatu bisnis.
Usaha yang telah dibangun mulai tahun
1987 ini memang terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahkan meskipun
si pelopor pendiri Es Teller ini telah tiada di tahun 77, maka bisnis Es Teller
ini kini dikembangkan oleh salahs atu putranya.
Berkat manajemen dan sistem marketing
yang bagus, maka pemilik PT. Top food Indonesia ini telah berhasil mewujudkan
eksistensinya. Bagaimana tidak, di tengah tingginya persaingan bisnis yang
mungkin akan semakin ketat dari tahun ke tahun, Es Teller 77 ini tetap bisa
bersaing dengan para pelaku bisnis lain.
Salah satu rahasia sukses bisnis Es
Teller adalah selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen.
Memanjakan konsumen melalui kualitas produk, sistem pelayanan, kenyamanan, dan
yang lainnya merupakan merupakan faktor kuat yang mendukung kisah sukses Es
Teller 77.
Konsistensi untuk terus memberikan
pelayanan terbaik kepada para pelanggan ini juga dibuktikan melalui berbagai
inovasi menu yang diberikan seperti mi kangkung, rujak buah, sop buntut, dan
lain-lainnya.
Rahasia lain dibalik kisah sukses Es
Teller 77 ini adalah meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Es Teller 77.
Bagaimanapun juga dengan loyalitas yang tinggi maka konsumen akan enggan untuk
pindah ke Es Teller lain.
Bahkan demi memperkuat loyalitas
pelanggan ini, tim manajemen dari Es Teller 77 memberikan kartu member untuk
setiap konsumen. Kartu tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan diskon dari
setiap pembelian produk Es Teller 77.
Keberhasilan PT. Top Food Indonesia
dalam mengelola bisnisnya hingga menjadi salah satu bisnis yang banyak
menginspirasi banyak orang ini bahkan telah mengantarkan PT ini mendapatkan
penghargaan bergengsi.
Hal ini pastinya merupakan kebanggaan tersendiri
dan memberikan nilai lebih untuk perusahaan. hingga akhirnya, akan sangat
membantu menunjukkan kualitas produk yang sangat pantas menjadi pilihan
masyarakat luas hingga ke luar negeri.
Sumber : http://menjadiwirausaha.com/mengintip-kisah-sukses-es-teler-77-sebagai-inspirasi-bisnis/.
Diakses pada tanggal 7 November 2016
b. Pemasaran
Langsung
Oriflame
adalah perusahaan yg menjalankan 2 sistem dalam bisnisnya:
Direct Selling, dan
Multi Level Marketing (MLM)
Sebagai seseorang yg telah menjadi
member oriflame, ada 2 cara yg bisa dipilih dan dilakukan untuk menghasilkan
uang
Kalau kita lebih senang berjualan, maka
silahkan berjualan produk2 oriflame dengan menggunakan katalog dari oriflame
yang tampak cantik dan elegan. (kita tidak perlu terlalu banyak menjelaskan ttg
produk2 oriflame kepada calon pembeli, karena katalog oriflame sangat mudah
dipahami oleh calon pembeli)
Keuntungan yg bisa kita dapatkan
adalah keuntungan langsung sebesar 23% dari harga yg tertera di dalam
katalog.
Misalkan, kita berhasil menjual sebuah parfum seharga Rp200.000, maka kita bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp46000 (23% x Rp200.000).
Misalkan, kita berhasil menjual sebuah parfum seharga Rp200.000, maka kita bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp46000 (23% x Rp200.000).
Nahh, untuk mendapatkan keuntungan yg
besar maka kita sebagai penjual harus melakukan penjualan yang besar juga.
Lalu bagaimana agar kita bisa
mendapatkan penjualan yg besar? Tentunya kita harus menunjukkan banyak katalog
oriflame kepada banyak orang (calon pembeli). Investasikan tidak hanya 1, 2,
atau 5 katalog. Banyak member oriflame yang lebih senang berjualan berinvestasi
langsung 20 katalog.
Banyak bangeeet ya? santai,..santai… 20 katalog oriflame itu harganya cuma Rp34.000 saja, atau harga satuannya Rp1700/pc. Dengan katalog2 tersebut kita bisa mendapatkan order dari teman, saudara, tetangga, dan dapatkan 23% keuntungan langsung dari total pembelanjaan.
Banyak bangeeet ya? santai,..santai… 20 katalog oriflame itu harganya cuma Rp34.000 saja, atau harga satuannya Rp1700/pc. Dengan katalog2 tersebut kita bisa mendapatkan order dari teman, saudara, tetangga, dan dapatkan 23% keuntungan langsung dari total pembelanjaan.
c.
Multi Level Marketing
Salah satu bisnis MLM yang saat ini sedang naik daun adalah
Oriflame dan tupperware. Oriflame adalah produk yang berkaitan dengan peralatan
kecantikan. Tupperware adalah produk yang meliptui botol minuman, tempat
makanan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar