Minggu, 08 Februari 2015

Simpati untuk Borussia Dortmund


Foto : Dailymail


Ballspielverein Borussia 09 e.V. Dortmund, adalah nama lengkap dari sebuah klub sepakbola di Jerman yang kita kenal sebagai Borussia Dortmund yang saya rasa kebanyakan orang tidak akan mau menghabiskan waktu mereka untuk membaca nama yang sudah dituliskan di awal, kecuali bagi mereka yang benar-benar merupakan pendukung sejati Dortmund.

Para fans Dortmund tentu ingat kisah "Cinderella" klub kesayangan mereka ketika meraih 2 gelar Liga Jerman berturut-turut pada pertengahan 90-an (1995 dan 1996) dan memenangkan si "Kuping Besar" (Liga Champions) setahun sesudahnya.

Memasuki millenium baru, Dortmund adalah salah satu dari segelintir tim yang sempat menganggu superioritas Bayern Muenchen di Jerman. Termasuk masa-masa indah mereka ketika (kembali) meraih 2 gelar Liga secara berturut-turut (2011 dan 2012) saat tim ini dilatih Juergen Klopp. Klopp dipuja oleh fans Dortmund layaknya pemenang Nobel Perdamaian.

Namun, semua berubah ketika dalam 3 tahun beruntun Dortmund kehilangan satu per satu pemain kunci yang mengantarkan tim ini juara pada 2011 dan 2012. Ya, dimulai dari Shinji Kagawa yang pindah ke Manchester United, serta Mario Goetze dan Robert Lewandowski yang secara "kurang ajar" (mungkin begitulah fans Dortmund menyebut mereka, i don't know) pindah ke rival abadi mereka, Bayern Muenchen.

Mungkin kepindahan Lewandowski memberikan efek domino terhadap Dortmund. Padahal, pihak manajemen sudah mendatangkan 2 striker untuk menggantikan bayang-bayang Lewandowski dari benak fans Dortmund. Kedua pemain tersebut adalah Adrian Ramos (dari Hertha Berlin) dan Ciro Immobile (dari Torino). Terutama untuk Immobile, mungkin tidak ada yang menyangka termasuk dirinya sendiri bahwa dia akan menjadi top skor Serie A musim lalu, bahkan mengalahkan nama favorit macam Carlos Tevez.

Ditambah dengan kembalinya Shinji Kagawa selepas 2 tahun yang suram di Manchester United (walaupun di musim pertama Kagawa datang, United meraih gelar EPL), Dortmund diharapkan kembali menganggu superioritas Bayern Muenchen yang menjuarai Bundesliga 2 tahun berturut-turut (2013 dan 2014).

Namun, yang terjadi pada Dortmund pada putaran pertama adalah sebuah mimpi buruk untuk fans setia klub berjuluk Die Borussien tersebut. Dalam 17 pertandingan di liga domestik, Dortmund sudah 10 kali mengalami kekalahan. Hal tersebut sempat membuat Dortmund menjadi juru kunci dan berada diantara 2 gerbang, yakni Bundesliga dan 2. Bundesliga (satu kasta dibawah Bundesliga).

Bahkan, penampilan mereka pun tak kunjung membaik memasuki putaran kedua. Pada 2 pertandingan awal, Dortmund hanya mengoleksi 1 poin. Puncaknya, ketika mereka mengalami kekalahan 0 - 1 atas Augsburg, sekitar 80 ribu fans Dortmund yang memadati stadion Signal Iduna Park pun telah kehabisan kesabaran. Sampai-sampai, kiper veteran, Roman Weidenfeller pun harus menghampiri fans yang sudah "gerah" melihat performa Dortmund untuk menenangkan para fans.

Walaupun begitu, Dortmund masih punya secercah harapan. Penampilan mereka di ajang Liga Champions pun patut diacungi jempol, lolos hingga babak 16 besar dan akan bersua Juventus. Dan kemarin, Dortmund (akhirnya) meraih kemenangan di liga atas Freiburg 3 - 0.




Kemenangan tersebut setidaknya memperbaiki posisi Dortmund di tabel klasemen. Mereka menempati posisi ke 16 di klasemen dengan sisa 14 pertandingan. Baik Dortmund maupun Juergen Klopp, mereka harus berjuang ekstra keras jika ingin mendapatkan simpati mereka yang (sempat) hilang setelah putaran pertama berakhir.